Pages

Tuesday, May 20, 2014

Nol

Kosong. 

Rumah itu sepi lagi. 

Semua untaian memori yang sebelumnya mengisi penuh ruang-ruangnya, hilang. 

Semua degup yang mampu membuatnya hidup, sirna. 

Kembali lagi di sini. Apa yang tersisa. Bukan lembaran baru namun kisah usang berbalut semua rasa. 

Rasalah yang tersisa. Tiang kuat yang mampu membuatnya berdiri,

bernapas. sedikit. 

Kamu dulu meminta izin menjadi penghuninya. Namun setelah aku mengusir yang terakhir, tak rela aku menyewakannya untuk orang lain. 

Lebih baik ia dibeli. Jangan ditinggal lagi. Tak ingin rumah yang ramai itu sepi lagi karena alasan yang sama. Rumah itu bukan objek sewaan. 

Terlalu sayang. Biarkanlah ia menikmati kesunyiannya sejenak. Mungkin dari sana akan ia temukan penghuni yang tepat untuknya. 

Meskipun dengan cara yang menyiksa. 

Dengan

sepi. 

Kosong. 

20 Mei 2014, 1.29 p.m.

say it in your language.