Pages

Monday, April 29, 2013

Rewind: Secarik Kertas

   In the midst of crazy and school, I scrabbled through all my past works to put in a competition. So I stumbled at this writing I made when I was in 8th grade. It always brought me tears, even until now. 

   So, I hope this opens your eyes too. Especially if you're a Christian.

***

Thursday, April 18, 2013

Another Chance: Set 3


Kate: A Friend


“So, how is it?” Kalimat pertama yang terlontar dari mulut Gemma, asistenku di kantor. Menurutku, dia asisten terhebat yang pernah kulihat. Mungkin untuk perempuan seumurku dan lajang, mudah untuk membiasakan diri lembur dengan pekerjaan yang segambreng. Tetapi akan lebih sulit untuk Gemma. Gemma adalah ibu dari dua anak balita, bahkan salah satu di antaranya batita. Namun kerap kali ia harus menemaniku bekerja sampai malam, hingga lembur. Dan tak pernah sekalipun aku melihatnya mengeluh, kecuali senyum lelahnya.


Monday, April 15, 2013

Another Chance: Set 2

Kate: Trap(eze)


Kotak-kotak berceceran di kamar baruku. Aku memegang lengan atas tanganku, menatap dingin ibuku dan beberapa orang yang memasukkan kotak terakhir ke dalam kamarku. Kamar yang baru. Di rumah sakit.
Setelah orang-orang itu undur diri, aku menatap ibuku awas sambil menendang-nendang pelan sebuah kotak di tengah kamar, menggeserkannya pelan. Ibuku menatapku bersalah, lalu menunduk ke bawah untuk memindahkan salah satu kotak kecil ke kabinet dapur.
“Mom, why do you have to do this?” Aku menatap ibuku yang mengeluarkan isi kotak itu: peralatan makan, sambil bergidik.


Sunday, April 7, 2013

Another Chance: Set 1

Kate: How Does It Feel to Die?


  Sakit menjalari tubuhku. Sesuatu menyengatku dari kepala, aku tahu itu. Aku bisa melihat tanah. Sesuatu terbakar. Bau hangus.
  Lalu aku turun. Jauh, jauh ke bawah. Menuju kegelapan. Bau bakar. Aku ingin pergi! Aku ingin keluar dari sini. Tiba-tiba sebuah tangan menarikku.

  Aku terbangun. Telanjang, di bawah hujan.

  "Oke, sekarang mana kueku?" Aku berbisik lemah sebelum beberapa polisi mengambilkanku selimut dan memapahku ke ambulans.


say it in your language.