Aku jadi membayangkan kalau-kalau aku mewawancarai pencuci bendera itu. Apa yang akan dikatakannya? Mungkin hal seperti, "Ya, meskipun saya tak dikenal, tetapi saya telah memegang bendera itu. Saya bangga juga lah!" Atau mungkin, "Saya sudah mencuci bendera ini selama bertahun-tahun. Masak saya ndak diberi penghargaan? Itu tuh, paskibra yang megang benderanya aja pake sarung tangan diumumin namanya siapa, mentang-mentang saya baru megangnya setelah upacara saja jadi ndak diumumin juga!"
Aku jadi ingin melambangkan negara ini dengan bendera tadi. Maksudku begini, bendera itu dicuci 'kan kotor bukan karena disimpan (termasuk faktornya juga sih, namun paling cuma 5%, itu pun karena disimpannya kelamaan, setahun), tetapi 'kan karena dikibarkan, jadi terkena debu dimana-mana. Ibaratnya kalau negara ini, Indonesia, dikibarkan di antara bangsa-bangsa, kena debu juga 'kan, baik dari bangsa lain atau bangsa sendiri. Karena itu, negara kita jadi kotor.
Nah, jika itu terjadi, haruslah ada orang-orang yang mau mencuci negara ini. Dan kitalah orang-orangnya, para warga negara Indonesia, negara ini. Sekarang, apakah kita mau menjadi pencuci negara ini? Apa jawaban yang akan kita lontarkan ketika nanti seseorang menanyakan tentang kita sebagai pencuci, seperti illustrasi tadi?
Manakah jawaban yang akan kita pilih?